21.12.08

Menafikan Ibu, Tunggu Kehancuran - Detik.com



Moskow - Ibu dinafikan, tunggu saja kehancuran. Peran ibu sungguh tak tergantikan. Apalagi saat ini bapak-bapak banyak yang menjadi anggota asosiasi BP7.

Duta Besar RI untuk Rusia Hamid Awaluddin dalam peringatan Hari Ibu di Moskow menggarisbawahi peranan ibu yang tak tergantikan tersebut meliputi tiga aspek, yakni reproducing, nurturing dan nursing.

"Ketiganya merupakan aspek sangat penting dalam kehidupan manusia," terang Hamid, seperti disampaikan Korfungsi Pensosbud M. Aji Surya kepada detikcom hari ini.

Menurut Hamid, ibu adalah sosok satu-satunya yang dapat menciptakan kesinambungan peradaban manusia. "Fungsi reproduksi yang dianugerahkan Tuhan kepadanya telah dan akan menjaga keberadaan manusia di dunia dari zaman ibu Hawa hingga saat ini dengan jumlah yang terus bertambah," ujar Hamid.

Dijelaskan bahwa setelah anak lahir di dunia, seorang bapak tidak akan sanggup melakukan menajemen pemeliharaan dengan kualitas dan kuantitas sangat intens. Padahal tanpa manajemen semacam itu, bisa dipastikan kehidupan anak tidak akan langgeng. Seorang ibu mampu melakukannya tanpa mengeluh dan didasari oleh rasa cinta tanpa batas.

Terakhir, ketika sang anak telah mulai tumbuh maka ia memerlukan perhatian ibu dalam bentuk nursing yang diartikan sebagai sustainable education. Hanya seorang ibulah yang memiliki naluri pendidikan terbaik, yang akan mengantarkan anak-anaknya menuju masa depan cerah.

"Karena ibu, maka bangsa bisa mengalami kemajuan yang besar. Jika bangsa Indonesia menafikan ibu, tunggulah masa kehancurannya," Hamid mengingatkan.

Ditambahkan, bahwa khusus di Indonesia, istri berfungsi bukan hanya sebagai pendamping suami tetapi juga menjadi manajer rumah tangga yang baik. Berapapun hasil yang dibawa pulang suami harus bisa dikelola untuk menghidupi keluarganya, terlepas ada tidaknya krisis finansial internasional.

"Apalagi saat ini bapak-bapak banyak yang menjadi anggota asosiasi BP7, Berangkat kerja Pagi-Pagi, Pulangnya Petang dengan Pendapatan yang Pas-Pasan,” seloroh Hamid seraya mengucapkan Selamat Hari Ibu.

Hari Ibu ke-80 diperingati di Moskow pada Sabtu, 20/12/2008. Kegiatan diisi dengan upacara, lomba kebersihan dan aktivitas bermanfaat lainnya, yang melibatkan masyarakat umum.

"Supaya efisien, peringatan Hari Ibu dijadikan satu dengan ulang tahun Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-9, yang juga jatuh pada bulan Desember,” ujar ketua Panitia, Ny. Berlian Napitupulu. Hari Ibu jatuh pada 22/12, sedangkan hari jadi DWP 7/12.

Tidak ada komentar: